BAKETRANS JARING DAN PETAKAN ISU SEKTOR TRANSPORTASI DI WILAYAH PROVINSI LAMPUNG DAN PROVINSI BENGKULU

Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) melalui Pusat Kebijakan Prasarana Transportasi dan Integrasi Moda (PTIM) menggelar kegiatan Mapping Isu Strategis Program Pembangunan dan Kebijakan Sektor Transportasi di Wilayah Provinsi Lampung dan Provinsi Bengkulu, yang bertempat di Lampung, pada Hari Selasa (15/8).

Capt. Novyanto Widadi selaku Kepala Pusat Kebijakan PTIM mengatakan bahwa kegiatan agenda mapping ini merupakan proses mengenali masalah yang dituntut menemukan fokus dari permasalahan tersebut.

“Sebagai fase awal lahirnya suatu kebijakan, maka agenda mapping yang kita selenggarakan hari ini memiliki 3 (tiga) tujuan utama, yaitu inventarisasi isu yang telah diidentifikasi oleh Baketrans dan akan diklarifikasi oleh stakeholder terkait, pemetaan skala prioritas isu sebagai acuan rencana kerja, serta penyamaan persepsi antar stakeholder terhadap isu transportasi di lapangan”, jelas Novy.

Novy juga menjelaskan bahwa agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai sesuai target, maka perlu dilakukan kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan seluruh stakeholder melalui kolaborasi penetapan bidang pembangunan, kolaborasi untuk penyediaan sarana dan prasarana transportasi, serta kolaborasi edukasi masyarakat.

Senada dengan Novy, Analis Kebijakan Utama Baketrans, Umar Aris menyampaikan bahwa kegiatan agenda mapping ini diharapakan bukan hanya sekedar diskusi untuk menyampaikan permasalahan yang ada, tetapi diharapkan dapat menghasilkan aksi perubahan dari setiap wilayah sehingga dapat didukung secara kebijakan dari pemerintah pusat.

“Berdasarkan dimensi kewilayahan, dalam Agenda Mapping ini kita juga dapat mendengarkan dan belajar dari pengalaman masing-masing instansi daerah dalam mendiskusikan ide-ide inovatif, identifikasi hambatan dan solusi kebijakan potensial. Saya percaya bahwa melalui kesempatan ini, kita dapat menghasilkan rekomendasi kebijakan yang bernilai dan solusi yang konkrit. Hasil dari diskusi ini akan memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan transportasi Indonesia yang efektif, efisien, dan bermanfaat bagi masyarakat,” tutur Umar.

Untuk diketahui, tingkat pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung pada triwulan II 2023 terhadap triwulan I tahun 2023 tumbuh sebesar 8,15%. Menurut Gubernur Provinsi Lampung, Arinal Djunaidi, saat ini sektor pariwisata di Provinsi Lampung mulai tumbuh berkat beroperasinya jalan tol Trans Sumatera, yang mana kedepan perlu diintegrasikan dengan moda transportasi lain.

“Sesuai amanah UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, Provinsi Lampung sejak tahun 2018 sudah mengelola terminal Tipe B yaitu Terminal Mulyojati di Metro dan Terminal Propau di Lampung Utara, dan akan mengelola seluruh Terminal Tipe B di semua Kab/Kota se-Provinsi Lampung, yang saat ini sedangproses P3D dari Pemerintah Kab/Kota kepada Pemerintah Provinsi,” ucap Arinal.

Arinal Juga menjelaskan bahwa Kawasan Bakauheni juga sedang dikembangkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus dengan hadirnya Bakauheni Harbour City (BHC). Sedangkan untuk memperlancar distribusi logistik saat ini sedang diupayakan pembangunan Dermaga Tanah Merah untuk penyeberangan logistik Mesuji ke BangkaBelitung, Kepulauan Riau dan Batam.

Untuk moda transportasi laut sendiri, saat ini Pemerintah Provinsi Lampung juga akan mengelola dan menyelenggarakan 5 (lima) pelabuhan pengumpan regional yang telah diserahkan P3D nya antara lain Pelabuhan Mesuji, Pelabuhan Menggala, Pelabuhan Labuan Maringgai, Pelabuhan Sebalang, dan Pelabuhan Teluk Betung.

Di bidang transportasi udara, saat ini sedang diupayakan pengembangan Kawasan Kesehatan Internasional (Industrial Health) dan aerotropolis di Kawasan Bandara Internasional Radin Inten II, yang mana bandara ini sudah berstatus sebagai bandara internasional sejak tahun 2018 sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan RI Nomor KP 2044.

Turut hadir dalam kegiatan ini Perwakilan BPTD Provinsi Lampung dan Provinsi Bengkulu, perwakilan Dishub Kota Metro-Lampung, perwakilan Bappeda Provinsi Lampung dan Bengkulu, perwakilan Universitas Lampung dan Institut Teknologi Sumatera, perwakilan Masyarakat Transportasi Indonesia Provinsi Lampung. (RY)

Komentar

Tulis Komentar