BADAN KEBIJAKAN TRANSPORTASI GELAR FGD SERIES, BAHAS REVIEW SISTEM KESELAMATAN DAN KEAMANAN MODA UDARA DAN LAUT

Badan Kebijakan Transportasi melalui Pusat Kebijakan Keselamatan dan Keamanan Transportasi kembali menggelar FGD pada Selasa (15/11). FGD bertema “Review Keselamatan dan Keamanan Moda Udara dan Laut Menuju Transportasi Maju” ini dilakukan sebagai langkah lanjutan dalam menurunkan rasio kejadian kecelakaan, menyediakan sistem keselamatan dan keamanan yang secara efektif dapat mencegah terjadinya accident/incident dalam dunia transportasi. FGD ini merupakan kelanjutan dari kick-off FGD Series sebelumnya terkait keselamatan dan keamanan pada moda jalan dan perkeretaapian.


Dalam FGD seri kedua ini, Kepala Badan Kebijakan Transportasi, Gede Pasek Suardika menyampaikan bahwa keselamatan merupakan tanggung jawab bersama semua pihak, terutama Pemerintah selaku regulator, namun berbagai kebijakan yang dilakukan Pemerintah selaku regulator tidak akan berjalan optimal apabila masing-masing operator di sub sektor penerbangan dan pelayaran tidak menjalankan aturan sesuai dengan ketentuan prosedur (SOP) yang berlaku. Oleh sebab itu diperlukan sinergitas yang baik sehingga dapat tercapai zero accident.


“Salah satu wujud dukungan yang dapat dilakukan oleh Pemerintah untuk meminimalisir terjadinya accident adalah dengan menerapkan kebijakan maupun SOP yang secara efektif dapat mewujudkan kondisi zero accident. Review terhadap kebijakan yang sudah ada perlu dilakukan terutama terkait keamanan dan keselamatan.” tutur Gede Pasek.


“Pada tahun-tahun terakhir ini, teknologi sarana transportasi laut dan penerbangan terus mengalami perkembangan yang signifikan, untuk mengantisipasi kondisi tersebut, maka regulasi yang mengatur terkait dengan keselamatan dan keamanan juga membutuhkan penyesuaian.

Penyesuaian regulasi ini dapat dilakukan melalui dua cara yaitu dengan merevisi regulasi lama atau dengan menyusun regulasi baru sesuai dengan kebutuhan.” Tambah Gede Pasek.


Hadir sebagai pembicara, Investigator Sub Komite Penerbangan KNKT, Ony Soerjo Wibowo, membeberkan bahwa faktor yang berkontribusi di dalam kecelakaan transportasi udara (contibuting factor) didominasi oleh human factor sekitar 68%, diikuti dengan persoalan teknis, lingkungan, dan fasilitas. Namun, ada beberapa upaya dan rekomendasi yang dapat dilakukan untuk menekan tingkat kecelakaan, salah satunya adalah budaya organisasi terhadap keselamatan dan ketaatan.

“Konsep keselamatan menunjukan bahwa keselamatan diawali dari bagaimana organisasi mengelola keselamatan, hal ini juga terkait ketaatan dalam implementasi regulasi.” terang Ony

 

Sementara itu, Investigator Sub Komite Pelayaran KNKT dalam paparannya mengenai keselamatan dan keamanan pelayaran menyebutkan bahwa dari data korban kecelakaan pelayaran yang diinvestigasi oleh KNKT, terjadi penurunan dibeberapa tahun terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa awareness terhadap keselamatan dan keamanan transportasi telah meningkat atau pelaksanaan mitigasi kecelakaan berjalan dengan baik.


FGD kali ini menghadirkan para narasumber dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara, Ditjen Perhubungan Udara terkait dengan program keselamatan penerbangan nasional yang ideal dan Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai, Ditjen Perhubungan Laut terkait dengan Sistem Manajemen Keselamatan. Hadir pula dari Akademisi Institut Teknologi Bandung terkait dengan pendekatan-pendekatan yang dapat dilakukan dalam Safety Management Strategi untuk menuju Zero Accident dan Institut Teknologi Sepuluh November terkait dengan sistem transportasi laut.


Turut hadir pada FGD ini Staf Ahli Ketua Umum INACA, Akademisi UNHAS, Sekretaris II INSA, Inspektur IV, Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan, Budhi M. Suyitno, dan Marsekal TNI (purn) Chappy Hakim.


Lebih lanjut, FGD ini diharapkan dapat menjadi review yang dapat membangkitkan kembali dan mendorong lagi kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan keselamatan dan keamanan transportasi udara dan laut.


“Dengan adanya FGD ini, diharapkan dapat membangkitkan kembali pandangan, concern, atensi, maupun semangat kita semua dalam menerapkan kebijakan-kebijakan keselamatan dan keamanan transportasi di bidang laut dan udara.” tutup Gede Pasek. (PK/TZ)

Komentar

Tulis Komentar