BAKETRANS DORONG TERCIPTANYA KOORDINASI DAN HARMONISASI LIMA PILAR KESELAMATAN DALAM IMPLEMENTASI RUNK LLAJ

Jakarta—Mendorong terciptanya harmonisasi pada lima pilar keselamatan, Baketrans sebagai Unit Eselon I di lingkungan Kementerian Perhubungan menggelar FGD bertajuk “Koordinasi Dan Harmonisasi Implementasi Kebijakan Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2022 Tentang Rencana Umum Nasional Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (RUNK LAAJ)” yang diselenggarakan pada Rabu (15/2).


Meningkatnya aktivitas perekenomian membuat pergerakan manusia dan barang juga turut mengalami peningkatan, yang berdampak pada meningkatnya potensi kecelakaan lalu lintas dan angkutan jalan (LLAJ). Berdasarkan data Kepolisian Negara Republik Indonesia, jumlah kematian akibat kecelakaan LLAJ sepanjang tahun 2020 mencapai angka 23.529 jiwa. Fenomena tingginya angka kecelakaan LLAJ ini memberikan kerugian yang cukup besar baik pada level makro sistem perekonomian nasional maupun pada level mikro perekonomian keluarga akibat tulang punggung keluarga mengalami kematian atau cacat permanen sebagai akibat dari kecelakaan. Jika tidak dilakukan langkah-langkah penanganan yang segera dan efektif, korban kecelakaan diperkirakan akan meningkat sebanyak 2 kali lipat setiap tahunnya.


Dalam upaya mengurangi jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas serta menurunkan tingkat fasilitas pada kecelakaan lalu lintas, pada tahun 2022 Pemerintah mengeluarkan Kebijakan Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2022 tentang Rencana Umum Nasional Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dimana di dalamnya memuat dokumen perencanaan keselamatan pemerintah dalam bidang lalu lintas dan angkutan jalan (LLAJ) yang disusun untuk periode dua puluh tahun sampai dengan tahun 2040.

“Untuk melaksanakan program-program RUNK LLAJ dibutuhkan kelembagaan yang kuat serta koordinasi yang tangguh di antara pemangku kepentingan Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (KLLAJ) yang meliputi lintas sektor dan lintas wilayah, serta mampu berkolaborasi dengan badan usaha masyarakat.” Terang Kepala Badan Kebijakan Transportasi Gede Pasek dalam sambutannya mengawali FGD. Dalam sambutannya Gede Pasek juga mengungkapkan bahwa FGD ini perlu diselenggarakan sebagai langkah awal dalam melakukan koordinasi dan harmonisasi antar lembaga yang terkait dan antar lima pilar keselamatan dan berharap hasil dari pembahasan ini dapat lahir ide, gagasan, maupun pemikiran baru yang bermanfaat bagi semua pihak terkait, khususnya untuk mewujudkan harmonisasi antar lima pilar keselamatan.


Sementara itu Bambang Prihartono, Staff Khusus Kepresidenan Bidang Infrsatruktur, Energi, dan Investasi menekankan beberapa hal yang menjadi kunci keberhasilan dari RUNK LLAJ, “Kunci keberhasilan dari RUNK LLAJ adalah Evaluasi, KPI, Sistem Komunikasi, Teknologi, dan yang paling penting adalah Orkestrasi.” Ujar Bambang.


Pada kesempatan ini, Heri Prabowo selaku Kasubdit Manajemen Keselamatan Direktorat Sarana Transportasi Kementerian Perhubungan dalam paparannya menyampaikan beberapa hal terkait tanggung jawab Kementerian Perhubungan sebagai pilar ketiga “Prinsip dasar pengembangan RUNK LLAJ ini adalah melalui pendekatan safer system, yaitu membangun seluruh elemen transportasi jalan sebagai sistem terpadu yang mengakomodasi kerentanan pengguna jalan sehingga kecelakaan lalu lintas tidak mengakibatkan cedera berat atau kematian.” Terang Heri .


Menutup jalannya FGD ini, Bambang Prihartono menyampaikan bahwa kegiatan ini perlu dilanjutkan dengan pembahasan yang lebh berfokus pada rencana aksi dari kelima pilar, “Kegiatan ini perlu dilanjutkan dengan kegiatan yang sifatnya rencana aksi.” Pungkas Bambang.


Hadir di dalam FGD ini beberapa pembahas yang merupakan perwakilan lembaga yang masing-masing mewakili 5 pilar keselamatan seperti yang tertuang dalam RUNK yaitu Bappenas (SIstem Yang Berkesalamatan), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Jalan Yang Berkeselamatan), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Pengguna Jalan Yang Berkeselamatan), dan Kementerian Kesehatan (Penanganan Korban Kecelakaan). Selain itu turut hadir beberapa pembicara di antaranya adalah Staff Khusus Kepresidenan Bidang Infrsatruktur, Energi, dan Investasi, Bambang Prihartono, Hervanka dari PT. Jasa Marga, dan Tri Tjahjono yang merupakan akademisi dari Universitas Indonesia.



Komentar

Tulis Komentar