DUKUNG AKSESIBILITAS DAN KONEKTIVITAS, BAKETRANS TINJAU KERETA CEPAT JAKARTA-BANDUNG

Progres pekerjaan konstruksi Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) secara keseluruhan telah mencapai 78,80% per Oktober 2022. Ditargetkan, kereta cepat pertama di Asia Tenggara ini siap meluncur melayani masyarakat mulai Juni 2023. Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) sebagai penyelenggara analisis dan pemberi rekomendasi kebijakan di bidang transportasi melakukan kunjungan ke proyek KCJB guna mendapatkan gambaran awal terkait aksesibilitas dan konektivitas stasiun kereta cepat pada kamis (27/10).

Kepala Baketrans Gede Pasek didampingi Kepala Pusat Kebijakan LLATP (Lalu Liintas, Angkutan, dan Transportasi Perkotaan) Eddy Gunawan meninjau perkembangan pembangunan proyek KCJB di Stasiun Halim dan Stasiun Karawang. Kunjungan ini disambut Direktur Utama PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi dan turut hadir perwakilan Direktorat Prasarana Perkeretaapian, Perwakilan Direktorat Lalu Lintas Perkeretaapian. Perwakilan Direktorat Keselamatan Perkeretaapian, Perwakilan Direktorat Angkutan Jalan, Perwakilan Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Barat, Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jakarta dan Banten, Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah IX Provinsi Jawa Barat, dan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Karawang.

Pada kesempatan ini, masing-masing stakeholder berdialog guna memberikan pandangan dan ide-ide dari instansi masing-masing, kemudian dilanjutkan meninjau langsung progres pekerjaan konstruksi di area stasiun.

“Ini merupakan direktif dari bapak Menteri Perhubungan. Oleh karena itu, tugas kami untuk membantu memikirkan, mencari solusi dan ide-ide, serta mengkoordinasikan setiap ide-ide dari para ahli dan stakeholder terkait” kata Gede mengawali dialog dengan para stakeholder.

Menurut Gede, ketersambungan akses sangatlah dibutuhkan, sehingga masing-masing instansi perlu memetakan rencana aksi dan peran yang harus dilakukan kedepannya. Seluruh instansi terkait diharapkan untuk saling berkoordinasi sehingga target dapat dicapai tepat waktu.


Lebih lanjut, Gede menyampaikan terkait penyediaan jalan akses, pembebasan lahan, penyediaan angkutan umum dan sistem integrasi moda menuju stasiun untuk mewujudkan aksesibilitas dan konektivitas pada setiap stasiun KCJB. Untuk itu juga diperlukan koordinasi dan peran instansi penyelenggara jalan untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi jalan eksisting sesuai dengan kebutuhan pergerakan masyarakat menuju stasiun kereta cepat.

“Tugas kita untuk menjadikan proyek ini tidak hanya sekedar beroperasi, namun bagaimana keberlanjutan ke depannya.” demikian Gede sampaikan.

Dalam kunjungan lapangan ini menampung hal-hal penting terkait proyek pembangunan KCJB yang kemudian akan dilaporkan kepada Menteri Perhubungan sebagai dukungan dalam pengambilan keputusan.

Komentar

Tulis Komentar