FOKUS PADA KESELAMATAN DAN KEAMANAN TRANSPORTASI, BAKETRANS SOSIALISASIKAN KEBIJAKAN TRANSPORTASI ANGKUTAN JALAN BERSAMA ANGGOTA KOMISI V DPR RI

Aspek keselamatan dan keamanan merupakan hal yang penting dan tidak bisa dianggap sebelah mata dalam penyelenggaraan transportasi, sebagaimana tercantum dalam Undang Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap kebijakan transportasi jalan terutama di bidang keselamatan dan keamanan, Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) melakukan kegiatan sosialisasi dengan tema “Transportasi yang Berkeselamatan Adalah Harapan Kita” di Makassar pada Sabtu (20/5).

Kepala Pusat Kebijakan Keselamatan dan Keamanan Transportasi Baketrans, Jumardi menyampaikan bahwa saat ini Kota Makassar sebagai kota terbesar di Kawasan Timur Indonesia menghadapi tantangan peningkatan jumlah kendaraan bermotor yang beroperasi di jalan, termasuk sepeda motor dan mobil pribadi. Hal ini berpotensi meningkatnya terjadinya risiko kecelakaan di jalan.

“Hal Ini perlu mendapat perhatian bersama dari semua pihak jika terjadi kecelakaan di jalan, mengingat dampak kerugiannya sangat besar,”ucapnya.

Staf Ahli Walikota Makassar Bidang Pemerintahan, Hukum , dan Politik Kota Makassar, Irwan Bangsawan sependapat dengan pernyataan tersebut. Menurutnya masih ditemukan problematika terkait transportasi yang ada saat ini, besar harapan sosialisasi ini dapat berjalan dengan baik dan dapat memajukan kota Makassar selaras dengan program Smart City Smart Mobility mewujudkan penyediaan layanan transportasi yang layak dari aspek keselamatan , keamanan, nyaman dan terjangkau.

Anggota Komisi V DPR RI, Hamka Baco Kady mengungkapkan jika saat ini Kota Makassar terus berupaya mengatasi peningkatan jumlah kendaraan bermotor yang beroperasi di jalan dengan memberikan alternatif transportasi.

"Pengoperasian Trans Mamminasata dengan skema Buy The Service (BTS) merupakan langkah konkret pemerintah dalam menyediakan pelayanan angkutan umum massal yang efisien, efektif dan terjangkau bagi masyarakat terutama untuk mengurangi jumlah kendaraan bermotor yang beroperasi dijalan dan berharap Kementerian Perhubungan agar dapat melaksanakannya dengan optimal. DPR RI mendukung sepenuhnya untuk program BTS di Sulawesi Selatan dimana menjadi salah satu daerah prioritas,” kata Hamka.

“Harapannya ada peralihan dari penggunaan kendaraan pribadi terutama motor ke transportasi umum dan juga meningkatkan keterisian pada Trans Mamminasata. Untuk mendukung hal ini maka perlu beberapa pembenahan terutama sosialisasinya agar kenyamanan, keamanan dan keselamatan di jalan bisa terwujud” tambahnya.

Direktur Angkutan Jalan Ditjen Perhubungan Darat, Suharto menjelaskan bahwa saat ini Indonesia mengalami peningkatan kendaraan pribadi yang mencapai 8% per tahunnya. Ini juga menjadi perhatian dan diantisipasi juga di Makassar dengan menyediakan angkutan umum yang aman, nyaman dan terjangkau yang bertujuan mereduksi fatalitas penggunaan kendaraan bermotor terutama roda dua.

“Hal inilah yang jadi prioritas untuk diterapkan di kawasan Makassar saat ini, skema yang telah ada perlu dikembangkan lagi agar lebih optimal terutama pada pengembangan infrastruktur seperti pengembangan sistem BRT, pengembangan kapasitas dan instansi, pengadaan sarana, operasional dan pemeliharaan,” ujar Suharto.

“Kedepannya koridor Trans Mamminasata akan diperbanyak yang tadinya 4 koridor akan menjadi 15 koridor. Pada aspek operasional sangat dibutuhkan komitmen dari pemerintah daerah terkait dengan anggaran operasional serta penyediaan SDM,” tutup Suharto.

Sebagai informasi hingga saat ini BRT Trans Mamminasata melayani 4 koridor bus, 658 halte bus, dengan 87 armada bus sedang. 54% masyarakat di Makassar telah beralih menggunakan bus dari yang sebelumnya menggunakan sepeda motor. Hal ini perlu didorong lagi agar masyarakat tidak lagi menggunakan kendaraan pribadi untuk mobilitas sehari-hari terutama dalam aspek keselamatan dan kemanan.

Kepala Sub Direktorat Keamanan dan Keselamatan (Kasubdit Kamsel) Polda Sulawesi Selatan, AKBP Dewiana Syamsu berkata bahwa upaya dan mitigasi risiko dalam meningkatkan keselamatan lalu lintas di Kota Makassar juga tidak kalah penting dan akan terus dilakukan dengan pembenahan infrastruktur terutama jalan yang menjadi penyumbang salah satu penyebab kecelakaan, peningkatan kualitas layanan angkutan umum, serta edukasi dan sosialisasi secara berkelanjutan sejak dini tentang kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya keselamatan dalam berkendara.

Disisi lain, Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Sulawesi Selatan, Devo Khaddafi mengungkapkan bahwa angkutan umum berperan besar dalam meningkatkan sektor pariwisata di Makassar. Banyak potensi-potensi wisata yang masih bisa di kembangkan namun perlu dukungan dari aspek infrastruktur dalam hal ini penyediaan angkutan umum yang terintegrasi.

Sebagai penutup, Hamka mengapresiasi Badan Kebijakan Transportasi atas diselenggarakannya kegiatan sosialisasi ini, karena bisa menangkap gambaran mengenai, peluang, potensi, hambatan serta menggali masukan sehingga proses implementasi kebijakan akan tepat sasaran.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Perwakilan Bappeda Provinsi Sulawesi Selatan, Perwakilan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Sulawesi Selatan.

Komentar

Tulis Komentar