KEJAR PENGGUNAAN KENDARAAN LISTRIK, BAKETRANS GELAR WEBINAR UPAYA PERCEPATAN PENERAPAN KEBIJAKAN KENDARAAN LISTRIK

Jakarta – Transportasi di Indonesia saat ini dihadapkan oleh sejumlah tantangan, dimana salah satu diantaranya yakni masih tingginya penggunaan bahan bakar minyak (BBM) berbasis fosil dalam penyelenggaraan transportasi. Penggunaan BBM dalam pengoperasian kendaraan saat ini menjadi beban berat bagi pemerintah. Dengan semakin menipisnya cadangan minyak bumi dan meningkatnya harga BBM di pasar dunia.

“Perkembangan teknologi di Indonesia saat ini, khususnya teknologi kendaraan bermotor listrik merupakan disruptive technology yang kehadirannya akan menjadi salah satu wujud dari implementasi kebijakan pemerintah dalam rangka mengurangi penggunaan bahan bakar solar dan efek gas rumah kaca, terutama di bidang transportasi,” terang Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi pada Webinar bertajuk “Upaya Percepatan Penerapan Kebijakan Kendaraan Listrik” yang diselenggarakan pada Kamis (6/10).

Menteri Perhubungan menyampaikan bahwa Kementerian Perhubungan sesuai tugas dan fungsi yang dimandatkan oleh peraturan perundang-undangan berkomitmen penuh untuk mendukung kebijakan percepatan implementasi penggunaan kendaraan bermotor listik.

“Sejumlah kebijakan dalam rangka percepatan penerapan kendaraan listrik telah kami susun, salah satu diantaranya yakni kebijakan Road Map Transformasi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) sebagai kendaraan operasional pemerintahan dan transportasi umum angkutan jalan Tahun 2021-2030, yang mana road map ini merupakan hasil koordinasi bersama dengan Kemenko Marvest,” ungkap Menhub.

“Beberapa upaya tindak lanjut dalam mendorong road map dimaksud diantaranya yaitu, menerbitkan beberapa regulasi, menggunakan KBLBB sebagai kendaraan operasional Kemenhub, mendorong angkutan umum seperti: Transjakarta, Damri, dan Angkutan Bandara untuk menggunakan bus dengan tenaga listrik, serta mendorong penggunaan bus listrik melalui Program Buy The Service di beberapa kota termasuk dalam perhelatan internasional G20 di Bali,” lanjutnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Kebijakan Transportasi, Gede Pasek Suardika turut menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia menunjukkan komitmen penuh terhadap kesiapan penerapan kendaraan bermotor listrik dengan terbitnya Perpres Nomor 55 tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan serta Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

“Melalui webinar ini lah kami berharap dapat menghimpun dan menjahit seluruh masukan atau aspirasi dari berbagai pihak, dalam hal ini regulator, operator, praktisi, akademisi serta asosiasi masyarakat terkait, sehingga dapat dirumuskan langkah strategis dan kebijakan percepatan penerapan kendaraan listrik di Indonesia, baik kebijakan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah,” ujar Gede Pasek.

Kehadiran kendaraan bermotor listrik di Indonesia dinilai bukan hanya akan membantu dari sisi lingkungan dengan mengurangi polusi udara, tapi secara langsung akan berpengaruh pada sektor ekonomi dan energi. Kehadiran kendaraan listrik diharapkan dapat menurunkan ketergantungan terhadap energi fosil sehingga ketahanan energi dapat tercapai. Pengurangan pemakaian bahan bakar minyak (BBM) pada akhirnya diharapkan dapat memangkas impor minyak mentah yang berpotensi menghemat sampai dengan ratusan triliun.

Dalam implementasi kebijakan pemerintah guna percepatan penggunaan kendaraan listrik, sinergi dan kolaborasi berbagai pihak pun perlu terus ditingkatkan. Peran serta dukungan sektor industri dalam negeri juga dibutuhkan guna mendukung kemampuan produksi komponen pendukung kendaraan listrik demi meningkatkan proporsi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam industri kendaraan listrik sehingga diharapkan Indonesia dapat memiliki ketahanan industri secara lebih mandiri. Disamping itu, nantinya juga akan membuka peluang usaha industri seperti pengolahan limbah baterai

Hadir sebagai pembicara dalam webinar ini Akademisi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Dr. M. Nur Yuniarto, ST., Presiden Institut Otomotif Indonesia, I Made Dana Tangkas, Direktur Utama PT. Transjakarta, Mochammad Yana Aditya.


Komentar

Tulis Komentar